Pages

Senin, 22 September 2014

MENGUBUR SELAKSA KECEWA

        Tak tega melihatnya terbaring lemas dengan infus di tanganya.
 Namun, aku tak bisa berbuat banyak. bicara pun tak berani karena orangtuanya terus melihatku dengan tatapan ketidak sukaanya padaku. Aku hanya terdiam di tempat duduk. Tidak sedikitpun orangtuanya mengajakku berbincang, mereka hanya mengajak berbincang teman-temanku. Namun, aku tak ingin menunjukan rasa kekecewaanku. Aku tak ingin dia menanyakannya karena saat ini yang terpenting bagiku itu kesehatanya. Aku tak ingin dia memikirkan keadaanku.
      Sebuah pertanyaan : " Apa yang membuatmu tetap tegar meski ujian dalam hubungan tak henti menerpa kedua insan yang berjanji untuk tetap menjaga sebuah cinta?".
Aku bisa bertahan karena aku memiliki komitmen yang kuat. Sebelum kami menjalin hubungan tidaklah mudah sewaktu dulu aku bisa membuatnya melirik padaku sampai akhirnya aku bisa membuatnya cinta padaku. Aku tak akan menyia-yiakan cinta yang dulu ku inginkan.
2 tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi kami menjalin hubungan dengan suka cita serta duka yang kami rasakan bersama. Memang benar kata orang mempertahankan jauh lebih sulit daripada saat mendapatkanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar