Pages

Senin, 30 September 2013

CINTA NEGERI


Merah itu berani
Putih lambang Suci
Kubela Negeri ini dengan berani
Untuk harumkan Ibu Pertiwi
Merah Putih cinta pada Negeri
Kukobarkan semangat ini
Yang berapi-api dalam diri
Ku torehkan dalam bentuk puisi

Torehan indah sejarah Bangsa
Kan kukenang dalam angan
Ku pandang dan ku rasakan megahnya
Saat Merah Putih berkibar

Merah itu berani
Putih lambang suci
Penuh peluh dan air mata
Kusorakan “INDONESIA’’

Indonesia Jaya
Negeri yang Maha Karya
Betapa aku bangga
Menjunjung nama besarmu

Merah tetaplah Merah
Putih tetaplah Putih
Indonesia selalu kucinta
Dalam jiwa dan asa
Merah Putih Indonesia “MERDEKA’’



BAD ENDING


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Cinta cinta sejati” tepatkah seorang pelajar SMU memikirkannya, pantas mendapatkannya. Cinta sejati bukan cinta monyet seperti yang orang-orang katakan.
 4 juni 2013 adalah hari yang sangat membahagiakan bagiku, aku berhasil lolos dalam Pasprov dan akan mendapat kesempatan masuk Istana Negara. Mengibarkan Sang Merah Putih di Istana Negara 17 Agustus nanti. ini impianku, berkat kerja keras dan semangatku selama ini aku dapat mewujudkan impian besarku, suatu kebanggaan dan kehormatan tersindiri bagiku.
     Mezaluna Putri Amelia, pacarku. Umurnya setahun lebih tua dariku. Gadis baik, cantik, bisa mengertiku. Tanggal 15 september nanti, Luna berulang tahun ke Tujuh belas. Momen paling ditunggu semua remaja. Aku akan memberikan kejutan besar untuknya.
     Dua hari kunikamti Kota Jakarta, setelah tugasku mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Negara. Sendirian, hanya aku satu-satunya perwakilan sekolahku. Aku pulang dan merayakannya dengan teman-teman. Aku mengajaknya, tapi ia menolak, katanya lelah.
Aku merayakan keberhasilanku hingga larut malam. Hampir pukul 23.00 WIB, kami baru selesai. Sampai dirumah aku langsung menghubunginya. Ku telfon, sms, tak ada balasan.
“Mungkin sudah tidur.” Pikirku.
“I love you Rendra, love you, love you.” Ponselku berbunyi, sms masuk.
Aku baru saja keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil Hp-ku yang kuletakan di tempat tidurku. Sengaja kupasang suara Luna untuk nada pesan dan telfon. Ia sendiri yang merekam suaranya di ponselku. “Lucu” kataku.
Aku membaca sms itu, bukan gaya bahasa Luna, pacarku. Hanya tertera nomor dan kalimat manja. Aku tak membalas sms itu, aku langsung tidur.
Perjalanan 8 jam Jakarta-Purwodadi di lanjutkan makan dengan teman-temanku membuatku sangat lelah.     
     Sekolah memberiku waktu 2 hari untuk beristirahat dirumah. Tapi pagi itu aku sengaja datang ke sekolah. Sengaja ingin menemui pacar dan teman-teman serta guru-guruku di sana.
Pukul 08.00 WIB aku bangun ada 9 sms semua dari nomor yang sama, ada telfon, dari nomor itu lagi. Ku angkat, tak ada suara, kutunggu, tetap tidak ada jawaban.
“Dasar iseng!” gumamku dalam hati.
     Aku sampai disekolah pukul 10.00 WIB, pas saat istirahat.
Aku langsung menuju kelas, hampir 3 bulan aku tinggalkan sekolah dan teman-temanku, kelas sepi. Langsung saja aku menuju ruang guru, sekedar berterima kasih pada mereka.
Setelah itu aku menuju taman sekolah tempat teman-temanku biasa nongkrong, karena suasana taman sekolah sangat teduh, sejuk dan asri jadi tidak salah kalau taman sekolah menjadi tempat favorit bagi kebanyakan siswa lainya termasuk teman-temanku untuk menghabiskan waktu istirahat.
Benar, mereka disana. Melihat kemunculanku di sekolah, mereka sedikit kaget
“Ngapain kamu Ren di sini? Kan kamu masih di beri despensasi libur!” Kata seorang temanku.
 Aku  hanya tersenyum.
     Bel masuk  berbunyi, kami membubarkan diri menuju ke kelas. Image remaja yang suka membolos tidak berlaku bagi kami, disiplin untuk urusan sekolah.
Mereka menuju kelas masing-masing, dan aku menuju kantin Bu Bar nama penjualnya Bu Bariah.
Aku ke kantin untuk besantai dan sekedar minum es sirup leci favoritku di kantin ini.
“Lama ndak ke sini ya mas.” Sapa Bu Bar ramah.
“Iya bu.” Jawabku tersenyum
“Biasa Mas?” Tanyanya lagi.
Aku menganguk.
Sepiring nasi kuning dan telur dadar, juga es sirup leci diletakkan Bu Bar di depanku. Aroma yang menggugah seleraku masih sama seperti dulu. Aku menghabiskan  makanan dan minumanku, aku mengobrol sebentar dengan Bu Bar dan Pak Jar adalah panggilanku kepada Pak Jarsono suami Bu Bar.
Ternyata tidak sebentar, hampir 3 jam aku mengobrol dengan mereka, semua tentang Jakarta.
     Aku baru sadar, seharian ini aku tidak memberi kabar apapun padanya. Aku pamitan dengan Bu Bar dan Pak Jar, aku berlari ke kelas pacarku setengah jam lagi sekolah selesai. Aku menunggunya di atas motor yang ku parkir de depan kelasnya. Setengah jam menunggu.
Bel pulang sekolah berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas aku liat sosok perempuan cantik ternyata itu pacarku.
“Hai...cantik..” Sapaku.
Ia menoleh lalu tersenyum.
“Pulang yuk, aku anter deh.” Ajakku
“Aku bawa motor.” Jawabnya singkat
“Yaudah, aku pulang duluan.” Kataku dan meninggalkannya yang masih berdiri di depan kelas.
Ada sms lagi, dari nomor yang sama. Kali ini ia memberitahu namanya, Lina.
Aku mengingat nama itu. Ternyata, si pembawa Bendera Merah Putih dari SMU Boscho, Jakarta. Ia pernah meminta No telfon, Wechat ID, Line, dan E-mailku.
Anak ini memang sedikit manja, aku tak tau apa sebabnya. Aku membalas smsnya kali ini, dan kamipun melanjutkan hingga larut, lagi-lagi aku lupa tidak mengabari pacarku hari ini.
Pacarku selalu selalu mengertiku, ia membebaskanku berteman dengan siapapun. Akupun sebaliknya.
     Hubungan smsku dan Lina terus berlanjut, ternyata dia menyenagkan. walau hanya bertemu beberapa kali, juga selama aku latihan di Jakarta. Dia bisa membuatku mersa lain. Dia seperti sosok Luna, pacarku. Aku menyukai Lina, Lina pun sebaliknya.
Semakin lama hubunganku dan Lina semakin dekat, aku belum menceritaka hal ini pada pacarku. Setelah mengenal Lina, tak hanya Luna yang ada di hidupku, aku sayang pada Lina seperti aku menyanyangi Luna.
    Hari itu, aku mulai latihan Paskup lagi, disekolahan. Luna juga anggota Paskub, tapi masa jabatannya telah habis. Luna harus fokus pada ujiannya nanti. Pacarku ternyata sore itu juga di sekolahan, pacarku duduk di tepi lapangan basket dengan teman-temanya.
Aku melihat ke arahnya lagi, tidak ada Luna sudah pergi.
“Mungkin dia pulang.” Pikirku.
Aku melanjutkan latihan lagi. Sekitar pukul 16.00 WIB. Kami selesai latihan.
Aku meminta Hp-ku yang kutitipkan pada Andre, temanku. Aku jarang menitipkannya pada pacarku.  Tak ada sms dari Lina.
“Ren, tadi HP-mu diminta Luna.” Andre belum selesai bicara, kulihat Inbox Hp-ku, ternyata ada sms dari Lina yang sengaja dibalas pacarku.
Aku menuju motorku yang ku parkirkan disudut halaman sekolah dan langsung ke rumah pacarku.
Kata Ibunya, Luna sudah tidur.” Tadi pulang dengan wajah sembab, dia kenapa Ren?” tanya tante Dina- Ibu Luna, pacarku.
Aku menggeleng pura-pura tidak tau.
“Yaudah tante, Rendra pulang dulu. Salam buat Luna aja tante.” Aku berpamitan.
Aku merasa sangat bersalah pada pacarku. Tak kusangka panggilanku dan Lina sudah berubah menjadi “Sayang” dan aku  telah melanggar janjiku sendiri untuk setia namun aku sudah menduakan cinta Luna. Pacarku pasti sangat sedih.
Paginya, aku menjemput pacarku dirumahnya.
“Amel sudah berangkat Ren.” Kata tante Dina begitu melihatku.
“Makasih tante, Rendra berangakt dulu.” Kucium tangan tante Dina.
Di sekolah,
“Kamu kemana aja?” Tanyaku begitu melihatnya berjalan ke kantin.
  Luna hanya diam, seakan tak peduli keberadaanku.
“Sayang.” Panggilku.
Ia tetap tidak peduli.
Ku pegang tanganya, dengan cepat ia melepas tanganku. Sekali lagi ku pegang tangannya.
“Aku nggak pa-pa.” Nada suaranya meninggi.
     Lagi-lagi ia meninggalkanku. Aku terdiam, berbalik arah, dan kembali ke kelas. Aku sadar akan semua kesalahanku wajar saja kalau Luna marah padaku.
 Aku memutuskan hubunganku dengan Lina dan memilih pacar yang hampir 2 tahun menemaniku.
     15 September, “Luna Sweet Seventeen, di Cafe Pojok Jam 17.00 WIB, dilanjutkan pesta kembang api” Itu isi undangan yang dipegang Andre.
Semarah itukah hingga ia tak mengundangku di pesta Ulang Tahunnya.
15 September, hari ini, nanti sore.
“Aku harus minta maaf!” Aku berjalan terburu-buru menghampiri pacarku, yang terlihat sangat cantik. Aku mendekatinya, ia menjauh, berlari ke arah taman di belakang Caffe.
Aku meghentikanya, ku genggam tangannya, aku membalikan badanya. Luna, pipinya basah oleh air mata. Ku tatap mata birunya.
“Aku pernah janji untuk nggak akan buat kamu nangis, tapi aku gagal. Kamu boleh marah sama aku, kamu boleh pukul aku untuk mengganti rasa sakit hatimu.” Luna tidak menjawab.
Aku ingin memeluk dan hapus air matanya, sepertinya tak pantas.
Kulihat pacarku menarik nafas menarik nafas panjang dan lama.
“Aku nggak berhak marah sama kamu, cinta datang dengan sendirinya. Aku cuma kecewa sama kamu, kamu egois, kamu udah duain aku dan itu melanggar semua janji kita.” Aku mendengarkan ucapan Luna.
Luna mengacungkan kelingkingnya.
“Saling jujur.” Katanya
“saling percaya.” Sahutku, aku belum bisa menyentuh kelingkingnya.
“Kejujuran dan kepercayaan adalah pondasi hubungan kita.” Katanya lagi.
“Pengertian adalah tiangnya.” Aku yang berbicara.
“Dengan itu semua kita bisa langgeng sampai saat ini.” Itu kata-kata yang seharusnya kami ucap berdua, tapi nafasku tercekat, aku diam.
“Aku kasih tau kamu Ren, aku juga pernah nazar untuk nggak mutusin kamu duluan sebelum kamu...” Luna menarik nafas panjang sekali lagi.
“...Putusin aku.” Lanjutnya.
“ jadi plisss putusin aku! Ini terlalu sakit buatku.”
Nafasku semakin tak beraturan, pacarku kembali menangis. Aku diam.
“Plisss Ren, putusin aku!!” Luna memegang tanganku yang hendak menyeka air matanya.
“Aku nggak bisa sayang, aku gak mau kita putus aku sayang kamu.” Kataku setelah mati-matian mengatur nafas.
“Ini pasti jauh lebih baik Ren.”   
“Sayang, kita putus!.” Kataku akhirnya, tak tahan melihat air matanya. Luna-pacarku, barusan menjadi eks pacar, tersenyum damai. Aku memeluknya.
“Ren, makasih. Sebentar lagi aku ujian, doa’in aku ya.”
Aku  hanya mengagguk.
Luna menatapku
“Jangan pernah hubungin atau temui aku lagi.” Luna meninggalkanku masuk ke Caffe.
“Inikah kado istimewaku di hari Ulang Tahunya?” Tanyaku dalam hati.
Dengan langkah berat, aku menuju motorku dan pulang dengan perasaan yang tak karuan.
Aku baru saja kehilangan orang yang aku sayangi selama ini yang selalu mengerti dan menerimaku apa adanya..
     Sejak saat itu, kami berpura-pura tidak saling mengenal. Aku sadar, itu kesalahan terbesar, terfatal dalam hidupku. Aku melanggar komitmenku sendiri.
Dan kami benar-benar PUTUS.        



Sabtu, 28 September 2013

Ulang Tahun SMA N 1 PURWODADI Ke 52

52XTROFEST SMA N 1 PURWODADI


  Hari ulang tahun tak hanya diperingati oleh orang. Lembaga, organisasi, institusi bahkan negara pun memperingati hari ulang tahunnya dengan berbagai macam perayaan yang meriah. Misalnya upacara resmi, lomba, pentas seni, bakti sosial, bazar, Gowes dan sebagainya. Hal ini kemudian menjadi suatu tradisi tahunan yang rutin dilaksanakan di SMA N 1 PURWODADI dengan berbagai keunikan yang menyertainya. Ulang tahun sekolah ku ke 52 tahun kali ini,bertemakan 52XTROFEST (52ND SMANSA ANNIVERSARY EXTRAORDINARY FESTIVAL)
         Di jaman sekarang ini, perayaan ulang tahun sudah menjadi bagian dan gaya hidup yang tidak terpisahkan bagi masyarakat. Anggapan bahwa peringatan hari kelahiran merupakan sesuatu yang istimewa yang hanya datang sekali dalam setahun itu sudah berlaku secara umum di seluruh dunia. Untuk itulah orang merasa perlu memperingatinya.
        Ulang tahun sekolahku ini yang di rayakan pada tanggal 21 september 2013 mengundang respon yang baik dari seluruh siswa siswi SMA N 1 PURWODADI semua siswa tampak begitu menikmati acara yang di sugukan dan megikuti acara yang diselenggarakan seperti gowes dan bazar.
Acara pertama jam 06.45-07.30 = Apel pembukaan yang di ikuti seluruh warga SMA N 1 PURWODADI
07.30-09.00 = Gowessmansa 2013
08.45-09.30 = Band SMA N 1 PURWODADI
09.30-09.40 = Doorprize
09.40-10.35 = Opening Smansa Awards 2013 dan Dance
10.35-10.55 = Teater
10.55-11.40 = Band Sma n 1 purwodadi ( Menuju Tua, Arpo, Reggae 9)
11.40-12.45 = Bintang tamu SKJ 94 @SKJ94info
12.45-13.15 = Kuis Goyang Caisar
13,15-13.35 = Band Lokal ( Padat karya 27, Something About Lola, Prisoner of Azkaban, Aimond vs Potatoes
Saat band-band tampil antusias para warga SMA N 1 PURWODADI atusias untuk berjoged bersama dan ikut bernyanyi bersama
Almdulilah aku bersyukur banget sebagai panitia penyelenggara HUT tahun ini berjalan dengan lancar J
Semoga tahun depan kami OSIS SMA N 1 PURWODADI dapat menyelenggarakan ulang tahun yang lebih meriah amiinnn
Paling manatap goyang caisarnya semua langsung merapat ke depan panggung untuk goyang caisar lhoo..
#SMANSAAYEE.......
Oh iya , Ada yang beranggapan bahwa usia boleh tua, namun semangat tetap muda. Tetapi setiap manusia tidak akan pernah mampu menghalangi datangnya ketuaan. Tua tetaplah tua, semakin tua fisik, akan berkurang kemampuannya. Ketahanan tubuh pun mungkin akan menurun secara perlahan namun pasti. Tubuh tidak mampu mempertahankan keremajaannya, seluruh fungsi organ tubuh akan menurun disadari atau tidak disadari. Itulah proses kehidupan yang mesti kita alami.
         Tahun baru ataupun ulang tahun sebenarnya merupakan pengingat bagi kita. Waktu akan terus berjalan dan hari akan terus berganti. Masa lalu tak akan pernah kembali atau terulang lagi dalam hidup kita. Sebab setiap manusia memiliki masa tersendiri dalam hidupnya. Masa kecil, masa bermain, masa sekolah, masa pacaran, masa remaja, masa berkeluarga, masa muda, masa tua, masa berkarya dan masih banyak lagi lainnya.
         Ulang tahun dan tahun baru, tetap akan berulang secara rutin dan teratur dalam kehidupan yang kita jalani. Kedua momen tersebut sudah menjadi bagian dari hidup kita sejak kita dilahirkan dan sejak kalender pertama diperkenalkan untuk menandai perhitungan waktu.
Tak ada yang aneh, tak ada yang perlu dipertanyakan. Kita hanya berharap menjadi lebih baik lagi di berbagai sisi kehidupan. aku yakin, siapapun tak ada yang mengharapkan hidupnya menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Wiss ku untuk smansa tahun ini  Aku harap sekolahku tercinta ini terus maju dan lebih banyak lagi mengukir  prestasi J






















Senin, 23 September 2013

ABOUT ME



Sedikit Tentang Aku
            HALLO Selamat datang di blog aku, kenalin aku adalah Rika Melani anak kedua dari 3 bersaudara, biasa di panggil rika. tapi biasanya temen-temen aku panggil aku melmel.. dilahirkan 15 Tahun yang lalu di Kabupaten Grobogan tepatnya pada tanggal 24 mei 1997. Aku dilahirkan dari keluarga cukup sederhana tapi sangat bahagia. Aku bersekolah di TK Dharma Wanita di Desa Kluwan, SD aku bersekolah di SD N 1 Kluwan, setelah lulus SD Aku melanjutkan bersekolah di SMP N 3 Purwodadi dan sekarang ini aku duduk di bangku SMA kelas X aku di kelas X.10 dan sekarang aku duduk di kelas XI IPA7 di SMA N 1 Purwodadi. di sekolah aku ikut ektra PASKUPBARA :) aku juga aktif mengikuti organisasi OSIS di Sekolah
Udah dulu ya kenalanya lain kali aku lanjutin lagi :D